Apakah Benar Mahasiswa Baru UIN Raden Mas Said Surakarta Diminta Untuk Daftar Pinjol Oleh Pihak DEMA?

photo author
- Selasa, 8 Agustus 2023 | 19:55 WIB
Aksi mahasiswa tolak PBAK UIN RM Said Surakarta. (Kelvin Haryanto)
Aksi mahasiswa tolak PBAK UIN RM Said Surakarta. (Kelvin Haryanto)

Bingkai Nasional - Lagi ramai di media sosial, dan menjadi salah satu sorotan baru kepada UIN Surakarta terkait adanya kabar bahwa mahasiswa baru diperkenankan atau diarahkan untuk daftar pinjaman online.

Benarkah kabar tersebut fakta atau opini?

Dari ramainya kabar tersebut, akhirnya sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa independen melakukan sebuah demonstrasi di gedung Rektorat UIN Raden Mas Said Surakarta, pada Senin, 7 Agustus 2023.

Aksi tersebut ditujukan saat adanya kegiatan festival budaya yang diselenggarakan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN RM Said Surakarta sebelumnya, yang memang disebut menggandeng aplikasi pinjaman online (pinjol).

Pada waktu demonstrasi, Koordinator Aksi dari Aliansi Mahasiswa Independen, yang bernama Kelvin Haryanto mengatakan bahwa adanya demonstrasi ini didasari atas rangkaian kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan atau yang biasa disingkat (PBAK) yang mana mewajibkan mahasiswa baru untuk mendaftar di aplikasi pinjol.

Baca Juga: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Meraih Penghargaan dalam Pelaksanaan Audit Mutu Internal Tahun 2022

Menurut koordinator demonstrasi tersebut, bahwa tindakan yang salah telah diambil oleh DEMA, dengan mengharuskan hal itu.

Kelvin selaku koordinator demonstrasi meneruskan, "Sebab ke depannya akan menjadikan mahasiswa nantinya mempunyai pemikiran yang pragmatis karena praktik pinjol ini, mahasiswa juga akan mempunyai sifat konsumerisme secara cepat dan siingkat,” tuturnya di sela-sela aksinya.

Menurutnya juga, hal itu yang sangat buruk, karena pinjol memberikan uang pada nasabahnya secara singkat, bahkan hanya dalam waktu lima menit, ini yang kita takutkan, menjadikan sesuatu yang buruk.

Maka dari itu, koordinator aksi demo tersebut menuntut pada pihak Rektorat UIN RM Said Surakarta untuk membubarkan DEMA, apalagi dalam penyelenggaraan rangkaian acara PBAK itu tidak berkoordinasi secara langsung dengan pihak rektorat dan civitas akademika terkait kerja sama dengan pinjol tersebut.

Kelvin selaku koordinator demo juga mengatakan, “Apalagi UIN ini seharusnya memahami apa arti riba. Bahkan bisa sampai 50 persen (bunganya), ini riba sekali,” kata Kelvin.

Mengenai adanya demonstrasi tersebut, akhirnya Presiden Mahasiswa (Presma) DEMA UIN RM Said Surakarta membuka suara, yakni Ayuk Latifah.

Baca Juga: Mahasiswa UI Dibunuh Seniornya Sendiri Akibat Terlilit Pinjol dan Iri Dengan Prestasi Si Korban

Ayuk Latifah menyatakan bahwa kegiatan Festival Budaya sebenarnya justru bertujuan untuk memberikan sebuah edukasi tentang literasi keuangan kepada para mahasiswa baru.

Ayuk juga membantah tentang hal itu merupakan komersialisasi dan penyalahgunaan data.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Meidy Achmad Harish

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X