Apa Yang Membuat Jemaah Haji Asal Sidoarjo ini Menuntut Kemenag Sampai 1 Miliar?

Bingkai Nasional - Sebenarnya latar belakangnya apa bapak satu ini yang berasal dari Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur sampai melaju ke arah tuntutan pada Kemenag?

Coba ikuti keterangannya kawan, sampai akhir tulisan, biar tidak ada kesalahpahaman.

Jadi Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Kemenag Jatim, dan juga Kemenag Sidoarjo digugat oleh jemaan haji yang berasal dari Sidoarjo, yang bernama Prayitno.

Baca Juga: Ingin Naik Haji Tanpa Antri? Coba Naik Haji Mandiri!

Prayitno ini menuntut Kemenag karena untuk menyampaikan permintaan maaf dan juga membayar sebuah ganti rugi, sebesar 1.150 miliar.

Tuntutan itu dijelaskan Prayitno, sebagai sebuah gugatan terkait adanya dugaan penelantaran pada Jemaah haji dan tidak disediakannya makan selama sebelas kali makan, selama menunaikan ibadah haji tahun 2023.

Kalau dikutip dari Ngopibareng.id, pada Selasa, 15 Agustus 2023, bahwa Prayitno sudah mengatakan, bahwa Gugatan sudah kami daftarkan di PN Sidoarjo Senin kemarin (14 Agustus 2023).

Jadi mengenai gugatan tersebut sudah dijelaskan oleh Prayitno, mengenai tidak disediakannya makan selama 11 kali untuk Jemaah haji itu terkait gelaran ibadah haji tahun 2023 ini.

Dengan rincian pertama, tiga hari di Mekkah tidak diberi makan selama Sembilan kali, alasannya itu kateringnya fokus ke Arafah dan Madinah.

Baca Juga: Alasan Youtuber Alman Mulyana Diusir dari Apartemennya di Kota Mekkah: Musim Haji Tiba

Kata Jemaah haji yang berasal dari Candi, Sidoarjo itu juga melanjutkan, bahwa yang kedua kali di Muzdalifah tidak dikasih sarapan, bahkan air minum tidak ada sampai makan siang juga tidak dikasih. Baru dikasih pada jam 5 sore itu untuk makan malam.

Selain itu, Jemaah haji kloter 17 itu juga menggugat adanya penelantaran Jemaah haji ketika di Muzdalifah.

Ia mengaku Jemaah yang datang tengah malam dari Arofah ke Muzdalifah janjinya dijemput setelah Subuh.

Namun kenyataannya dijemput jam 9 pagi sampai jam 11 siang, nah yang dijemput jam 11 siang itu saya alami sendiri.