Bingkai Nasional - Pernahkah kamu mendengar ungkapan "Bagai pinang dibelah dua"? Jika pernah, mungkin kamu juga familiar dengan permainan tradisional yang disebut "panjat pinang".
Permainan ini merupakan sebuah simbol yang menggambarkan perjuangan dan kerjasama, khususnya dalam konteks Indonesia.
Namun, tahukah kamu asal usul dan makna mendalam di balik tradisi panjat pinang?
Pohon pinang, yang termasuk dalam famili Arecaceae dan ordo Arecales, merupakan tanaman yang memiliki ciri khas batang lurus yang tinggi dan ramping.
Buah pinang umumnya digunakan sebagai teman makan sirih, khususnya di Indonesia.
Tanaman ini memiliki beragam manfaat dan kegunaan dalam budaya dan tradisi masyarakat Indonesia.
Baca Juga: 3 Makanan Khas Demak Jawa Tengah Yang Disarankan Buat Kalian Pecinta Kuliner
Tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan makanan, pohon pinang juga memiliki nilai simbolis dalam acara-acara seremonial dan upacara adat di beberapa daerah Sumatra dan Kalimantan.
Namun, salah satu penggunaan yang paling populer adalah dalam permainan panjat pinang.
Panjat pinang adalah permainan yang melibatkan sekelompok orang yang berusaha memanjat batang pohon pinang yang telah dilumuri dengan pelumas.
Di puncak batang pohon tergantung hadiah-hadiah menarik yang menjadi incaran para peserta.
Aturan permainan ini sederhana, yaitu tim terdiri dari 5-7 orang yang saling bekerja sama dengan memangku bahu satu sama lain untuk mencapai puncak pohon.
Baca Juga: Apa Yang Membuat Jemaah Haji Asal Sidoarjo ini Menuntut Kemenag Sampai 1 Miliar?
Sejarah panjat pinang memiliki akar yang menarik.
Artikel Terkait
Niatnya Ingin Menunggu Musuh di Tempat Sepi, Gangster di Surabaya Jatim Tiba-Tiba Kedatangan Polisi
3 Makanan Khas Purwakarta Yang Wajib Dicoba Para Pecinta Kuliner!
Inilah Pakaian Yang Digunakan Presiden Jokowi di HUT RI Ke-78, Ageman Songkok Singkepan Ageng dari Surakarta
Rekomendasi 12 Spot Wisata Menyelam Kota Sabang, Dengan Pesona Bawah Laut Berkelas Dunia
Presiden Joko Widodo Usulkan Kenaikan Gaji ASN, TNI, dan Polri Sebesar 8 Persen