Bingkai Nasional - Indonesia Disaster Adaptive (IDA), bekerjasama dengan sakoladesa.id dan Yayasan Lidzikri, serta didukung oleh Jam'iyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN), serta lebih dari 20 komunitas, lembaga, yayasan, media dan perusahaan dalam Tim Gabungan IDA, sukses mencetak lebih dari 100 Relawan Pelopor Adaptasi Bencana Indonesia dalam gelaran IDA CAMP.
Hal tersebut diungkapkan dr. Ahmad Nurhadi, Ketua Yayasan Lidzikri, yang juga dipercaya oleh Ketua IDA, Ahmad Sugih Mukti, untuk menjadi Ketua Tim Gabungan IDA serta diberikan mandat sebagai Ketua Pelaksana Kemah Siaga Adaptasi Bencana Indonesia (IDA Camp), kepada Wartawan, Senin (19/12/22).
"Alhamdulillah, IDA Camp telah tuntas digelar pada hari Sabtu dan Minggu 17 dan 18 Desember kemarin, tepatnya di Area SOR R.A.A Adiwijaya Kab. Garut, dan sesuai output yang diharapkan, telah berhasil mencetak sekitar seratusan relawan yang telah berkomitmen untuk mendukung percepatan Adaptasi Bencana Indonesia." Tutur dr. Ahmad.
Baca Juga: Jika Merasa di Catcalling, Bukan Hanya Perempuan, Pria Juga Bisa Melapor ke Polisi
Ahmad menjelaskan, pihaknya telah berhasil menghimpun seratusan relawan dari berbagai Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat, yang juga berasal dari berbagai elemen komunitas dan Golongan.
"Yang hadir kemarin ada satu regu relawan Search and Rescue (SAR) dari Kab. Sumedang, satu regu Pramuka dari SMK Karya Putra Manggala Kab. Tasikmalaya, satu regu Mahasiswa dari BINGKAI Jurusan Bimbingan Konseling Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dua regu siswa-siswi SMK dan SMA dari Forum Komunikasi Siswa (FOKUS) Kota Bandung, satu regu Media Kampus Bandung Oke TV (BOT) UIN Sunan Gunung Jati Bandung, satu regu pemuda dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kab. Garut, serta beberapa relawan dari Kab. Subang, Kota Cimahi, Kab. Garut, Kota Tasikmalaya dan juga berbagai Kota Kabupaten lainnya di Jawa Barat," Tutur Ahmad, yang juga berprofesi sebagai Dokter Praktek di Klinik Polda Jawa Barat ini.
Ahmad menuturkan, IDA Camp dibuka pada hari Sabtu dengan Apel Pembukaan yang dihadiri oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, yang diwakili oleh Kepala Badan Pelestari Nilai Budaya (BPNB) Jawa Barat, Jumhari S.S., M.Hum., Pangdam III Siliwangi yang diwakili oleh Kasdim 0611 Garut, Mayor Inf Kurniadi, Kapolres Garut yang diwakili oleh Wakapolres, Kompol Yopi Mulyawan, Perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, serta perwakilan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.
"Apel dimulai dengan laporan dari kami Ketua Panitia, yang melaporkan tentang tujuan diselenggarakannya IDA Camp, yaitu mencetak Relawan Percepatan Adaptasi Bencana Indonesia, yang mendukung kesiapsiagaan Bencana masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Barat, serta mempersiapkan relawan pendukung upaya recovery Kabupaten Cianjur untuk Program Cianjur Bangkit." Tutur Ahmad.
Ahmad menjelaskan, bahwa Apel lalu dilanjutkan dengan materi "Adaptasi Bencana dalam Perspektif Sejarah dan Warisan Budaya Nuswantara", yang disampaikan oleh Kepala BPNB Jawa Barat, Jumhari S.S., M.Hum., serta dilanjutkan dengan Pembukaan IDA Camp dan pengarahan oleh PANGDAM III Siliwangi yang diwakili oleh Kasdim 0611 Garut.
"Pak Pangdam menyampaikan permohonan maaf, sedianya beliau mengapresiasi dan ingin hadir pada kegiatan ini, namun pada saat yang sama beliau harus meninjau lokasi bencana di wilayah Jabar selatan," Tutur Ahmad.
Acara dilanjutkan dengan materi pengantar IDA yang disampaikan oleh Pembina IDA, Abah Soma Suparsa, yang merupakan Bapak para relawan kebencanaan di Jawa Barat.
Pemaparan lantas dilengkapi dengan materi-materi seperti materi proses alam yang mempengaruhi bencana, kesiapsiagaan bencana, manajemen kebencanaan, serta materi pembuatan SOP dan pembentukan Satgas Kebencanaan di lingkungan terdekat para relawan.
"Para calon relawan ini diberikan PR, lepas dari IDA Camp ini, mereka diminta untuk membentuk Satuan Tugas kebencanaan di lingkungan dan instansi masing-masing. Satgas ini nantinya akan menentukan SOP kebencanaan, memberikan pelatihan dan sosialisasi SOP tersebut, serta memastikan SOP berjalan apabila sampai hal terburuk seperti bencana sampai harus terjadi," Tutur Ahmad lagi.
Baca Juga: Tiket Piala AFF 2022 Indonesia vs Kamboja Kembali Tersedia Mulai dari Harga Rp150.000
Ahmad yang juga merupakan relawan yang sering turun ke lokasi bencana untuk memberikan layanan kesehatan gratis bagi para penyintas, menyampaikan bahwa dalam jangka panjang, Ahmad berharap bahwa para relawan ini nantinya akan berperan juga dalam upaya-upaya advokasi Adaptasi Bencana Indonesia.
Artikel Terkait
Daftar Tol Gratis Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2022-2023
Persekusi di Universitas Gunadarma Dapat Diproses Tanpa Laporan. Kompolnas: Itu Delik Biasa
Gunung Semeru Erupsi 18 Desember 2022, Sudah Tiga Kali Letusan
Kegiatan Tarik Tambang IKA UNHAS Memakan Korban, Satu Orang Meninggal Setelah Membentur Pembatas Jalan
Tidak Suka Pacarnya Ditendang Saat Main Bola, Perempuan Ini Masuk Ke Lapangan Dan Mukul Yang Menendang