Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Dibayar Jokowi ?

photo author
- Sabtu, 21 Oktober 2023 | 07:17 WIB
Utang Indonesia (Instagram)
Utang Indonesia (Instagram)

Bingkai Nasional - Pada akhir Agustus 2023, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mencapai angka US$ 395,1 miliar, mengalami penurunan dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 397,1 miliar.

Secara tahunan, ULN Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,8%, lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 0,7%.

Penurunan ULN tersebut menjadi perhatian utama, dan Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, memberikan beberapa penjelasan melalui siaran pers yang dirilis pada Senin, 16 Oktober 2023.

Erwin Haryono menyatakan bahwa penurunan hutang di era pemerintahan jokowi ini disebabkan oleh berbagai faktor, terutama semakin rendahnya ULN pemerintah dan swasta.

Baca Juga: Utang Indonesia Membengkak, Rakyat Berteriak!

Utang Luar Negeri ( ULN )Pemerintah

Pada akhir Agustus 2023, ULN pemerintah mencapai US$ 191,6 miliar, menurun dari posisi bulan sebelumnya yang mencapai US$ 193,2 miliar.

Secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh lebih lambat, yaitu sebesar 3,6%, dibandingkan dengan periode sebelumnya yang sebesar 4,1%.

Erwin Haryono menjelaskan bahwa penurunan ini dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor nonresiden pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik. Volatilitas di pasar keuangan global yang tinggi juga berkontribusi pada penurunan ini.

Meskipun demikian, pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu serta mengelola ULN dengan hati-hati, efisien, dan akuntabel.

Baca Juga: LPG Subsidi di Beberapa Daerah Jawa Timur Mulai Langka! Bagaimana Tanggapan Pemerintah Tentang Masalah ini?

Utang Luar Negeri ( ULN ) Swasta

ULN swasta pada akhir Agustus 2023 tercatat sebesar US$ 194,3 miliar, mengalami penurunan dari posisi pada bulan sebelumnya yang mencapai US$ 194,5 miliar.

Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,2%, melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 5,5%.

Penurunan ULN swasta ini terutama disebabkan oleh kontraksi pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations), yang mencapai 5,1% dibandingkan dengan kontraksi 4,3% pada periode sebelumnya.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, serta pertambangan dan penggalian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Yaser Antariksa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X