Bingkai Nasional - Ancaman resesi global akan meningkat pada tahun 2023 menurut Bank Dunia. Hal ini dipicu lantaran kenaikan suku bunga dari seluruh bank sentral di penjuru dunia.
Selain itu, Bank Dunia juga mengimbau para negara untuk meningkatkan pasokan demi menekan angka kenaikan harga yang makin melambung tinggi.
"Pertumbuhan global melambat tajam, dengan kemungkinan perlambatan lebih lanjut karena lebih banyak negara jatuh ke dalam resesi" ungkap David Malpass selaku Presiden Bank Dunia yang dikutip dari Channel News Asia pada Jumat 16 September 2022.
Jika ini terjadi dan bertahan lama maka akan menghancurkan pasar yang berada di negara dengan status ekonomi berkembang.
Baca Juga: 8 Fitur Baru iOS 16 Yang Harus Kamu Tahu Dan Coba
Sebagai upaya pencegahan resesi global tersebut, Bank Dunia menghimbau untuk mengurangi konsumsi dan meningkatkan angka produksi agar tak terjadinya kelangkaan barang.
Sebagai informasi, pada bulan Juni 2022 World Bank mengungkapan perkiraan pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,9 persen. Angka Tersebut lebih kecil satu poin dari prediksi resmi World Bank pada awal tahun 2022.
Hal ini lantaran laju inflasi di berbagai negara yang makin meningkat lantaran permintaan yang melambung tinggi namun pasokan tetap minim.
Lockdown di China dan perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung selesai menjadi faktor pemicu hal tersebut.
Sebagai upaya pencegahan oleh bank sentral di negara maju dalam menekan angka inflasi, mereka beberapa kebijakan salah satunya dengan menaikan biaya pinjaman demi mengurangi angka permintaan tak kunjung turun.
Namun menurut para ekonom Bank Dunia, kebijakan tersebut belum cukup untuk mengendalikan kenaikan harga yang makin tinggi. Di lain sisi, kenaikan suku bunga yang tinggi berpotensi akan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Pria Paruh Baya Di Pandeglang Mencabuli Remaja Dua Kali Di Belakang Sekolah Hingga Korban Mengandung
Laporan dari World Bank mengungkapkan banyak negara tidak bisa menghindari resesi namun perlambatan yang terjadi akan membuat kebijakan moneter makin diperketat.
Hal ini mampu meningkatkan tekanan keuangan serta menjadi pemicu resesi global pada tahun 2023.
Jika hal tersebut terjadi maka laju pertumbuhan PDB global akan turun menjadi 0,5 persen atau kontraksi 0,4 % per kapita akan membuat resesi global secara teknis.***
Artikel Terkait
Siap-Siap Ganti Pekerjaan, Jenis Pekerjaan Ini Akan Segera Hilang
Layar Besar Jatuh Saat Konser Mirror, Bagaimana Dampaknya Bagi Ekonomi Hong Kong?
Tenaga Honorer Akan Diangkat Menjadi PNS Dengan Syarat Yang Berlaku, Imbas Ke Kenaikan Gaji?
Perbedaan Reksadana dan Saham, Mana Yang Cocok Untuk Kamu?
Tips Memilih Reksadana Bagi Pemula, Bisa Cuan!
Kini Wisatawan Bisa Gunakan QRIS Di Thailand. Tak Perlu Lagi Tukar Uang