Bingkai Nasional - Halal bi halal adalah sebuah penyebutan bagi nama lain silaturrahim, itu menurut penulis atau pendapat penulis pribadi.
Kenapa bisa begitu? Karena unsur dari adanya tradisi Halal bi halal itu adalah tidak menutup kemungkinan kita adalah salam salaman antar keluarga, tetangga, atau sebuah komunitas yang mengadakan acara halal bi halal tersebut.
Makna halal bi halal tersendiri itu apasih menurut kalian semua?
Baca Juga: Libur Idul Fitri 1445 H/2024 M
Tentunya kalian semua sebagai pembaca juga mempunyai pandangan tersendiri masing-masing dalam benak hati, pikiran, serta tindakan kalian masing-masing.
Soalnya, tidak ada batasan dalam mengartikan halal bi halal, yang terpenting tidak menyalahi aturan.
Seperti apakah menyalahi aturan tersebut, yakni seperti untuk ajang pamer pencapaian, saling meninggikan diri atas apa yang sudah ia lalui selama ini, serta lain sebagainya. Intinya pamer, ghibah, serta sejenisnya (kejelekan).
Dari situ kenapa penulis ini mengartikan bahwa halal bi halal sendiri adalah seperti layaknya kita bersilaturrahim, yaitu melaksanakan pertemuan, saling bermaaf-maafan, dan momennya adalah pas setelah kita semua sebagai umat muslim telah melaksanakan puasa di Bulan Ramadhan, dan di puncaknya adalah hari kemenangan (idul fitri).
Nah, dari sini tentunya kalian semua sedikit banyak sudah bisa menangkap, bahwa makna halal bi halal adalah seperti layaknya niat yang kalian ucapkan dan diyakini di hari serta pikiran kalian masing-masing.
Apabila niat kita untuk saling bermaaf-maafan itu adalah sangat mulia, apalagi dibarengi dengan bersalam-salaman antar sesama, keluarga, tetangga dan muslim lainnya.
Begitupun sebaliknya, apabila niat kalian hanya untuk ajang pamer, tentunya itulah yang akan kalian peroleh, yaitu akan semakin menghinakan kalian sendiri.
Baca Juga: Mengenal Bukber di Bulan Ramadhan Yang Jadi Ajang Silaturahmi Sekaligus Temu Kangen
Maka dari itu, niat adalah menjadi tombak awal kemuliaan yang akan kita laksanakan dengan perbuatan.
Niat adalah krentek dalam hati, serta kita harus berani melaksanakan dengan rasa ke-ikhlasan yang totalitas dengan pilihan yang akan kita ambil.