Untuk menghindari hal-hal tersebut, Bahlil mengatakan bahwa pemerintah mencari cara yang tepat agar tidak memunculkan konflik setiap masa pemilihan.
“Dalam berbagai hal saya katakan bahwa demokrasi itu bukan tujuan negara, instrumen dalam pencapaian tujuan negara, kita cari instrumen yang baik, yang mendekatkan pada budaya ketimuran,” terangnya.
“Saya pikir sudah harus kita introspeksi bersama mencari yang terbaik,” sambungnya.
***