Bingkai Nasional - Sebuah cerita mengenai seorang pria yang memiliki dua istri dan 23 anak sedang melakukan mudik dengan membawa sebuah bus, menjadi viral di media sosial.

Sepupunya yang menceritakan kisah tersebut hingga viral, mengatakan bahwa pria tersebut berasal dari Malaysia dan membawa seluruh keluarganya, termasuk kedua istrinya dan anak-anaknya, menggunakan bus kecil.

Momen kedatangan keluarga besar ini direkam oleh Nik Nurul Hidayah Nik Azlan, seorang pemilik rumah yang juga merupakan sepupunya.

Nurul Hidayah mengungkapkan bahwa keluarga tersebut sangat ramai, karena mereka membawa seluruh anaknya yang berjumlah 23 orang.

Meskipun pria tersebut menjalankan poligami, namun pasangan suami istri tersebut terlihat akur dan harmonis.

Sepupu Nurul Hidayah yang datang bersama kedua istri dan anak-anaknya tersebut mengenakan seragam yang sama, menunjukkan rasa kesatuan dan kebersamaan dalam keluarga besar mereka.

Baca Juga: Pria Pengangguran Asal Amerika Ini Miliki 3 Istri Yang Bekerja Untuk Keluarga Mereka

Rifaah, sang suami, adalah seorang ustaz dan memiliki 6 anak perempuan serta 12 anak laki-laki.

Anak-anak Rifaah dikenal saling akur dan sopan, dan terlihat pada saat mereka mengantri untuk menerima THR yang dibagikan oleh Nurul Hidayah. Anak-anak tersebut rapi berbaris dan sopan, menunjukkan budi pekerti yang baik.

Saat keluarga tersebut datang, rumah Nurul Hidayah menjadi heboh dan ramai karena kedatangan 23 anak pria yang memiliki dua istri.

Namun, Nurul Hidayah memuji anak-anak sepupunya sebagai anak yang berbudi pekerti baik dan sangat sopan.

Meskipun poligami masih menjadi topik yang kontroversial dan dianggap tabu di beberapa negara, namun kisah keluarga besar ini menunjukkan bahwa mereka bisa hidup harmonis dan saling mendukung satu sama lain.

Kisah ini juga menunjukkan betapa pentingnya rasa kesatuan dan kebersamaan dalam keluarga, meskipun mungkin memiliki perbedaan dalam pandangan dan kepercayaan.

Rasa kasih sayang dan persaudaraan dapat mengalahkan segala perbedaan dan memperkuat hubungan keluarga.

Dalam konteks perayaan Lebaran, momen pembagian THR juga menjadi bagian penting dalam mempererat hubungan antaranggota keluarga.