Pemilu tersebut akan menjadi persaingan antara Yair Lapid dengan Benjamin Netanyahu yang pernah menjadi perdana menteri tahun 1996-1999 dan 2009-2021.
Atas pernyataan Yair Lapid tersebut, Benjamin Netanyahu mengirim komentar keras.
"Menempatkan orang-orang Palestina kembali ke pusat panggung internasional dan mengirim Israel kembali ke lubang," seru Netanyahu.
Kendati demikian Netanyahu juga sempat mencetuskan solusi dua negara tersebut di PBB meskipun tak terealisasi.
Salah satu pengamat Palestina bernama Abdul Majid Sweilem mengungkapkan tak ada Perdana Menteri yang mungkin melakukan solusi tersebut.
"Tidak ada Perdana Menteri Israel di cakrawala yang mungkin menuju solusi politik nyata dengan Palestina. Israel tidak percaya pada solusi dua negara," Ungkap Abdulmajid Sweilem.
Sedangkan berdasarkan data Institut Demokrasi Israel mengungkap hanya ada 31% masyarakat Yahudi Israel yang berpikir untuk memajukan solusi perdamaian Israel dan Palestina.
Baca Juga: Contoh Sambutan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022, Singkat dan Menarik
Sedangkan sebanyak 58% orang menentang aksi tersebut.***
(Fernanda Putra Perdana)
Artikel Terkait
Wanita India Tega Potong Penis Suami, Karena Diejek Berkulit Gelap
Menara Kembar Malaysia Dihadirkan Dalam Perayaan Durga Puja Di India
Bocah 2 Tahun di Malaysia Meninggal Setelah Jatuh Dari Kursi Bayi
Penembakan Massal di Thailand, Pelaku Dilaporkan Telah Bunuh Diri
Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual, Rex Orange County Tunda Tur Australia dan Eropa
Selain Liz Truss, Inilah Daftar Pemimpin Dunia Dengan Masa Jabatan Terpendek