Alih-Alih Untung, Apindo Jateng Anggap Tarif Impor AS Justru Jadi Bumerang bagi Ekonomi Amerika Serikat

BINGKAINASIONAL.COM - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah mengaku tidak khawatir dengan Tarif Impor AS yang diterapkan di Indonesia yang awalnya sempat naik 32 persen, kini turun sementara menjadi 10 persen.

Bukan tanpa alasan, pasalnya ekonomi Amerika Serikat pun akan terkena dampaknya jika tarif impor buah kebijakan Presiden AS, Donald Trump diterapkan di banyak negara.

Ketua Apindo Jateng, Frans Kongi percaya jika tim negosiasi dan penggalangan bersama dengan negara ASEAN lainnya pasti bergerak dalam menyikapi persoalan ini.

Baca Juga: Apple Kembali Tawarkan Performa Tinggi di HP Kecil: iPhone SE Gen 3

Baca Juga: Adu Tarif China-AS Memanas, Dunia Siap-Siap Hadapi Ancaman yang Lebih Berbahaya

"Jadi tak perlu terlalu khawatir, saat ini saya pikir kita harus solid. Pemerintah tak tinggal diam, ada tim negosiasi, galang kebersamaan dengan negara ASEAN lainnya, kami harapan itu berhasil," kata Frans, dikutip dari RRI pada Kamis 10 April 2025.

Awalnya Frans menganggap penerapan tarif timbal balik atau resiprokal akan menimbulkan ketidakpastian ekonomi serta memicu resesi global. Karena hal tersebut tidak hanya berdampak terhadap Indonesia saja, melainkan negara lain termasuk AS pun akan terkena imbasnya.

Ia menjelaskan, semakin tinggi tarif impor, maka negara lain akan semakin sulit untuk mengekspor barang padat karya ke AS. Hal ini seolah menjadi bumerang bagi ekonomi AS karena berimbas terhadap harga barang naik sehingga daya beli masyarakat AS menurun.

Baca Juga: Mengupas Jejak Emas Sang Diva Legendaris Indonesia

Baca Juga: Dapat Pembaruan iOS, Begini Plus Minus iPhone 13 Pro Max di 2025

"Saya pikir AS juga berat, warga AS di sana pasti juga akan ribut karena mereka pasti ingin harga yang murah. Jadi saya pikir tidak perlu khawatir AS saya pikir tidak akan sewenang-wenang, ya," ujarnya.

Bukannya cemas, Apindo Jateng justru berharap Pemerintah dapat membantu sektor usaha dengan mencegah barang ilegal masuk ke Indonesia.

Menurutnya, gempuran barang ilegal ini akan berpotensi masuk ke Indonesia setelah kebijakan Trump ini diterapkan.

Baca Juga: Dunia Hiburan Tanah Air Berduka, Penyanyi Legendaris Titiek Puspa Tutup Usia di RS Medistra Sore Ini