Adu Tarif China-AS Memanas, Dunia Siap-Siap Hadapi Ancaman yang Lebih Berbahaya

photo author
- Kamis, 10 April 2025 | 19:21 WIB
Ilustrasi: Adu Tarif Impor AS-China Kian Memanas Usai Kebijakan Donald Trump (Kolase Foto: BingkaiNasional,com via Freepik)
Ilustrasi: Adu Tarif Impor AS-China Kian Memanas Usai Kebijakan Donald Trump (Kolase Foto: BingkaiNasional,com via Freepik)

BINGKAINASIONAL.COM - Perang dagang makin memanas semenjak Amerika Serikat (AS) memberlakukan kenaikan tarif impor 60 negara mitra termasuk Indonesia.

Pasca kebijakan Donald Trump beberapa negara kemudian mulai merespons dengan cara yang berbeda-beda.

China lebih memilih melawan kebijakan Presiden AS, Donald Trump dengan cara membalas kenaikan tarif impor berbagai produk dari AS ke China.

Baca Juga: Tak Kena Tarif Impor AS, Rusia Justru Beri Kritik Pedas Soal Risiko yang Bakal Terjadi

Hal demikian dilakukan China akibat kebijakan tarif impor dari AS yang selalu naik untuk negeri Tirai Bambu tersebut. Terbaru ini, kenaikan resiprokal untuk China mencapai 104 persen.

Tak mau kalah, China kemudian mulai mengumumkan kenaikan tarif impor berbagai produk dari AS ke China menjadi 84 persen. Kebijakan China tersebut sudah mulai berlaku hari ini, Kamis 10 April 2025.

Hal demikian diumumkan sehari sebelumnya melalui Kementerian Keuangan China, Rabu 9 April 2025.

Baca Juga: Negosiasi Tidak Berjalan Mulus, DPR Desak Pemerintah Tempuh Jalur WTO

Pihak China mengklaim kebijakan barunya ini sebagai upaya perlawanan kepada sesuatu yang berbahaya pada ekonomi dunia dengan sebutan "Perang Dagang" yang dipantik oleh Donald Trump.

Menurut China, langkah Donald Trump ini berbahaya bagi masa depan perdagangan dunia yang sebelumnya sudah tentram.

Tak heran jika kemudian banyak negara yang khawatir kebijakan Donald Trump ini bisa memicu hal yang berbahaya bagi negara mereka seperti resesi dan kerugian hingga triliunan dolar AS.

Baca Juga: Heran dengan Kebijakan Trump, Sri Mulyani Sebut Kenaikan Tarif Impor AS Tak Masuk Akal

Negeri Tirai Bambu saja kini sudah kena imbasnya. Mata uang China yakni Yuan kini mengalami tekanan yang besar dan sudah tercatat pada posisi terendah di pasar Internasional.

Beijing juga sudah mengeluarkan peringatan bagi AS bahwa mereka memiliki "tekad dan kemampuan" untuk melawan Donald Trump.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Mugni

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X