BINGKAINASIONAL.COM - kebijakan perdagangan yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 2 April 2025, dikenal sebagai "Hari Pembebasan"(Tarif Resiprokal).
Donald Trump juga mengumumkan penerapan tarif impor sebesar 32% untuk barang-barang dari Indonesia.
Kebijakan ini merupakan bagian dari tarif timbal balik yang lebih luas, yang juga dikenakan kepada negara-negara lain berdasarkan defisit perdagangan mereka dengan AS.
Indonesia menjadi salah satu target pengenaan tarif 32% oleh Presiden Donald Trump terhadap barang-barang ekspor Indonesia ke Amerika Serikat diprediksi akan memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Prabowo Subianto tanggapi hal itu,I a menyampaikan bahwa kebijakan yang dikeluarkan Trump akan menimbulkan ketidak pastian Dunia
Tidak hanya itu,banyak negara yang juga terdampak akibat kebijakan baru ini, dan menimbulkan kecemasan terhadap dunia.Prabowo juga mengajak agar Indonesia bisa bangkit secara ekonomi dan bisa berdiri di kaki sendiri.
Baca Juga: Polemik Kebijakan Pramono Anung yang Perbolehkan Lulusan SD Jadi Petugas PPSU
"Goncangan dunia akibat membuat kebijakan-kebijakan memberi peningkatan tarif yang begitu tinggi kepada banyak negara menimbulkan ketidakpastian dunia banyak negara yang cemas padahal sebenarnya pendiri-pendiri bangsa kita dari sejak dulu dan termasuk saya bertahun-tahun Saya sudah Ingatkan Mari kita bangun ekonomi kita pasaran berdiri di atas kaki kita sendiri" Ungkap Prabowo dalam Rapat bersama para Menteri, Selasa 8 April 2025.
Tak hanya Prabowo, Sri Mulyani juga selaku Menteri Perekonomian menyampaikan terkait dari kebijakan Trump.
Sri Mulyani juga menambahkan bahwa dengan adanya tarif Trump sudah memperlihatkan tidak ada lagi lawan ataupun kawan dalam kebijakan yang di keluarkan Trump.
Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Segera Tunjuk Dubes RI Baru Untuk AS
"Kebijakan ini memperlihatkan tidak ada lawan ataupun kawan,karena Amerika terhadap Kanada terhadap Meksiko negara yang tergabung dalam Nafta ini pun juga yang dibidangi oleh Amerika Serikat sekarang ini diberikan tarif yang cukup tinggi,ini menjadi persaingan yang tidak ada lagi definisi kawan atau lawan." Ungkap nya dalam Pidatonya.
Ia juga membahas bahwa Dunia sekrang sedang ada dalam Ketidakpastian akibat perputaran perekonomian yang di rubah dengan waktu yang begitu cepat.
Artikel Terkait
Terbunuhnya Pimpinan Hamas Berpotensi Memperapuh Gencatan Senjatan Palestina-Iran
BKSAP Usulkan Resolusi Terkait Palestina dan Myanmar di Sidang Parlemen Internasional
Hasil Rekonstruksi: Pembunuhan Juwita Dilakukan dengan Sangat Matang, Bahkan Pelaku Sempat Cuci Motor Korban
33 Adegan Diperagakan Pelaku Oknum TNI AL, Memiting Hingga Mencekik Leher Jurnalis Banjarbaru
Anggota Kongres AS Rencanakan Pemakzulan Donald Trump di Tengah Riuhnya Kenaikan Tarif Impor