Darurat Pelecehan Seksual, Kini Pimpinan Ponpes di Lombok yang Dilaporkan

photo author
- Selasa, 22 April 2025 | 07:54 WIB
Darurat Pelecehan Seksual, Kini Pimpinan Ponpes di Lombok yang Dilaporkan
Darurat Pelecehan Seksual, Kini Pimpinan Ponpes di Lombok yang Dilaporkan

BINGKAINASIONAL.COM - Beberapa santriwati di Lombok Barat, NTB melaporkan pimpinan pondok pesantren atas dugaan kekerasan seksual yang pernah dialaminya saat mondok di yayasan tersebut.

Para korban melaporkan perbuatan kekerasan seksual pimpinan pondok pesantren berinisial AF setelah menonton serial drama berjudul Bid'ah yang didalamnya terdapat tokoh bernama Walid.

Menurut para pelapor, karakter Walid dalam drama tersebut yang kerap kali melakukan kekerasan seksual kepada santrinya memiliki kesamaan dengan pengalaman para santriwati yang melapor tersebut.

Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar Berduka atas Meninggalnya Paus Fransiskus, Sahabat Dekatnya

Berdasarkan hal tersebut, santriwati berani melaporkan perbuatan AF ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Mataram.

Perwakilan Koalisi Stop Anti Kekerasan Seksual NTB, Joko Jumadi mengatakan bahwa kekerasan seksual yang dialami para korban terjadi saat para pelapor masih mondok di yayasan tersebut.

"Korban (sekarang) sudah menjadi alumni," ungkap Joko Jumadi kepada awak media, dikutip 22 April 2025.

Baca Juga: Kabar Duka: Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia ke 88 Tahun

Sampai berita ini diangkat, diketahui sudah ada 20 santriwati yang mengaku sebagai korban kekerasan seksual oleh pimpinan pondok pesantren tersebut.

Modus pimpinan pondok pesantren tersebut dalam melakukan aksinya dengan memanipulasi, menjanjikan kesucian rahim dari santriwatinya.

"Kelak santriwati tersebut dijanjikan akan melahirkan anak yang menjadi seorang wali," ujar Joko Jumadi dalam wawancaranya bersama awak media.

Baca Juga: Maraknya Pelecehan Seksual dari Dokter Cabul, Menkes Wajibkan Rekrutmen PPDS Pakai Tes Psikologi

Dari puluhan korban yang melaporkan, sebagian diantaranya sudah disetubuhi dan sebagian lainnya dicabuli oleh pria berinisial AF tersebut.

Setelah mendapat kabar tak baik tersebut, pihak pondok pesantren telah melakukan klarifikasi dan memberhentikan terduga pelaku dari jabatannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abnu Malik

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X