Aksi Tolak RUU TNI di Yogyakarta Berujung Ricuh, Sri Sultan HB X Bilang Begini

photo author
- Jumat, 21 Maret 2025 | 12:40 WIB
Potret Sri Sultan Hamengkubuwana X. Gubernur DIY Angkat Bicara Soal Aksi Tolak RUU TNI yang Berujung Ricuh
Potret Sri Sultan Hamengkubuwana X. Gubernur DIY Angkat Bicara Soal Aksi Tolak RUU TNI yang Berujung Ricuh

BINGKAINASIONAL.COM - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara terkait aksi demonstrasi  penolakan RUU TNI di Yogyakarta yang berujung ricuh.

Hal tersebut berimbas pada fasilitas umum di Kawasan Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) DIY. Banyak pendemo yang merusak sejumlah fasilitas umum di kawasan tersebut.

Gubernur DIY sebenarnya tidak mempermasalahkan terkait diadakannya demo penolakan RUU TNI. Bahkan ia sangat mengapresiasi kepada demonstran, lantaran dinilai masih peduli terhadap permasalahan yang tengah terjadi.

Baca Juga: Harapan Masih Ada! Bahrain Kalah 0-2 dari Jepang, Indonesia di Posisi Keempat

Baca Juga: Inilah Daftar 14 Kementerian yang Bisa di Isi Prajurit Aktif Hasil dari RUU TNI

Namun, ia sangat menyayangkan aksi tersebut malah diwarnai dengan kericuhan hingga membuat sejumlah fasilitas umum rusak.

Ia mengaku jika dirinya tidak tahu relevansi tuntutan yang diajukan dengan isu dwifungsi TNI yang dipermasalahkan dalam UU TNI ini.

"Ya enggak apa-apa kalau itu aspirasi, enggak ada masalah, silahkan saja. Tapi punya relevansi dengan tuntutan dwifungsi (TNI) atau tidak, saya enggak tahu. Saya kan enggak ngerti persoalan bunyi draf undang-undangnya sampai apa, saya kan enggak ngerti," kata Sri Sultan HB X.

Baca Juga: Banyak Penolakan revisi UU TNI, Dasco: Kami Telah Komunikasi Bersama Berbagai Pihak

Baca Juga: Inilah Resep Andalan Cumi Bunting yang Viral di Media Sosial, Mudah Dibuat dan Hemat Biaya

Sri Sultan HB X melanjutkan, terkait perusakan fasilitas umum yang dilakukan oleh demonstran merupakan tindakan tidak sehat alias tidak pantas untuk dilakukan oleh demonstran.

Ia sangat menyayangkan tindakan anarkis tersebut, pasalnya aksi yang menurutnya sehat tanpa merusak fasilitas umum dan juga tidak diwarnai dengan kericuhan.

"Ya mestinya tidak emosi seperti itu. Saya kira kalau itu yang terjadi, ya memprihatinkan. Demokrasi di Jogja bisa dimungkinkan untuk tumbuh dan berkembang, tapi jangan merusak fasilitas umum. Itu tidak bagus. Yang dirugikan mahasiswa sendiri karena akan berdampak pada pendidikan masyarakat. Perkara menyampaikan aspirasi, silahkan tapi jangan merusak," katanya.

Baca Juga: Tanggapan Erick Thohir Usai Kekalahan Indonesia vs Australia

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aria Gumilar

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X