Kecelakaan Pesawat di Nepal Membuat Negara Dijuluki Sebagai Wilayah Paling Berbahaya Untuk Terbang

photo author
- Selasa, 17 Januari 2023 | 10:08 WIB
Bangkai Pesawat Yeti Airlines yang jatuh di Nepal Pada Minggu, 15 Januari 2023 (Facebook/CND Digital)
Bangkai Pesawat Yeti Airlines yang jatuh di Nepal Pada Minggu, 15 Januari 2023 (Facebook/CND Digital)

Bingkai Nasional - Nepal mendapatkan julukan sebagai wilayah paling berbahaya untuk terbang setelah kecelakaan pesawat Yeti Airlines pada hari Minggu 15 Januari 2023 kemarin.

Nepal juga memiliki beberapa jalan paling berbahaya di dunia, menambah risiko yang dihadapi warga dan pengunjung saat berkeliling negara yang terkenal dengan Gunung Himalaya nya tersebut.

Bank Dunia sendiri melaporkan bahwa industri pariwisata adalah penyumbang terbesar pemasukan Nepal.

Baca Juga: Saksi Kecelakaan Nepal: Pesawat Tiba-Tiba Belok Ke Kiri dan Menukik Ke Jurang

Namun, melansir dari hindustantimes, kecelakaan udara yang fatal di Nepal pada hari Minggu membuat reputasi negara itu kini dijuluki sebagai wilayah paling berbahaya untuk terbang di planet ini.

Semua 66 penumpang dan empat awak di Yeti Airlines 691 tewas dalam bencana di Pokhara, Nepal.

Menurut data Aviation Safety Network, kecelakaan fatal itu adalah yang ke-11 kalinya yang terjadi di Nepal dalam beberapa tahun.

Bulan Mei lalu, tercatat 22 orang tewas saat penerbangan Tara Air turun dalam perjalanan dari Pokhara ke pangkalan trekking Jomsom.

Topografi dan pola cuaca Nepal membuat penerbangan lebih sulit daripada di banyak tempat lain.

Pada tahun 2015, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa memprioritaskan negara tersebut untuk mendapatkan bantuan teknis dan mengatakan bahwa “Nepal adalah negara yang indah namun terjal membuat keselamatan operasi udara lebih menantang daripada di wilayah lain di dunia.”

Berdasarkan laporan dari Kementerian Pariwisata Nepal, ada sekitar 150.000 turis asing melakukan perjalanan ke Nepal pada tahun 2021, dan hampir semuanya tiba melalui udara.

Subhash Goyal, pendiri dan ketua STIC Travel and Air Charter Group, salah satu grup pariwisata terbesar di India, mengatakan bahwa kecelakaan hari Minggu telah berdampak buruk pada permintaan wisata.

Sekitar 60% pemesanan wisata menuju Nepal telah dibatalkan oleh sebagian besar pengunjung asing, terutama yang berasal dari Eropa.

Baca Juga: Jimmy Lin Alami Kecelakaan, Kakaknya Lin Zhijie Ungkapkan Kondisi Terkini Sang Adik

Penerbangan Yeti Airlines yang nahas itu berangkat dari Kathmandu pada pukul 10:32 waktu setempat dan jatuh sekitar pukul 11:00.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Meidy Achmad Harish

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Negara Paling Antikorupsi di Dunia

Kamis, 1 Februari 2024 | 19:18 WIB

Kenapa Jepang Selalu Rapih Dalam Hal Apapun?

Kamis, 1 Februari 2024 | 17:15 WIB

Terpopuler

X