BINGKAI NASIONAL.COM - Himpunan hotel dan restoran Indonesia atau PHRI mencatat adanya penurunan pengunjung hotel hingga 26,6 persen selama libur lebaran Idul Fitri 2025 kemarin.
Hal demikian dilihat PHRI apabila dibandingkan dengan libur lebaran tahun lalu.
Sekjen PHRI Maulana Yusron, menyebutkan penurunan dari pada okupansi ini sebetulnya sudah bisa terlihat dari menurunnya jumlah pemudik saat lebaran di tahun ini.
Baca Juga: Blak-Blakan Soal Kewenangan Kepolisian dalam RUU Polri, Prabowo: Kalau Cukup Kenapa Ditambah?
Berdasarkan hasil data dari Kementerian Perhubungan bahwa jumlah pemudik pada tahun libur lebaran 2025 ini menurun hingga 24 persen.
Hal ini dipandang akan menurunkan pergerakan masyarakat untuk mempengaruhi layanan akomodasi.
"Dari sisi pergerakannya yang dilaporkan oleh pemerintah melalui kemenhub sendiri kan turun berarti kalau kita bicara akomodasi kami juga harus melihat dari sisi transportasinya dulu. Kalau pergerakannya menurun otomatis akomodasi akan menurun itu udah pasti pemicunya ada di sana" kata Maulana.
Baca Juga: Berdasar Perintah Prabowo, Airlangga Hartarto Bakal Negosiasikan Tarif Impor dengan AS
Penyebab dari pada penurunan okupansi kotel ketika musim libur lebaran 2025 ini utamanya adalah disebabkan karena kondisi ekonomi dalam negeri yang menimbulkan daya beli masyarakat yang sedang turun.
karenanya, tidak ada faktor kesalahan daripada pelaku usaha terkait fenomena menurunnya tingkat ketelitian hotel selama libur lebaran.
Menurunya, hal ini melainkan memang ada faktor pemerintah dalam mengatur iklim ekonomi dalam negeri.
Baca Juga: Berdasar Perintah Prabowo, Airlangga Hartarto Bakal Negosiasikan Tarif Impor dengan AS
Jumlah tamu hotel Pada momen Lebaran tahun ini contohnya saja tercatat di Yogyakarta pada 1 sampai 2 April rata-rata hanya 60% meski untuk kota Yogyakarta dan Sleman.
Kondisinya lebih baik yakni reservasi bisa mencapai 70 persen pada hari yang sama tetapi tetap ada penurunan dibandingkan dengan tahun lalu.
Artikel Terkait
Punya Tarif Impor Paling Tinggi, Vietnam Gercep Telpon Donald Trump untuk Negosiasi
China Hingga Kambodja Mulai Bertindak Soal Kenaikan Tarif Impor AS, Pemerintah Indonesia Malah Sibuk Apa?
Posisi Dubes RI untuk AS Kosong, Pengamat Ingatkan Badai yang Akan Hantam Ekonomi Indonesia
Balas Dendam! China Tetapkan Tambahan Tarif Impor 34 Persen untuk Produk dari AS
Berdasar Perintah Prabowo, Airlangga Hartarto Bakal Negosiasikan Tarif Impor dengan AS