Bingkai Nasional - Cacar monyet sedang melanda di beberapa negara akhir - akhir ini.
Di mana umumnya kasus cacar monyet dialami laki-laki yang berhubungan seksual dengan sesama jenis.
Setidaknya hingga saat ini telah dilaporkan total 92 kasus terkonfirmasi dan 28 suspek di negara-negara benua Eropa seperti Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Pria Di Inggris Menutup Jalur Drive-Thru McDonald's Karena Uang Kembalian
Namun masyarakat Indonesia diminta untuk tidak terlalu khawatir, meskipun tetap harus waspada, karena Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan jika vaksin cacar yang ada saat ini dinilai masih efektif sekitar 85 persen dalam melawan cacar monyet.
"Sekitar 85 persen vaksin cacar masih bermanfaat untuk menangkal cacar monyet," kata Mohammad Syahril, Juru Bicara Kemenkes, seperti dilansir dari artikel pikiran-rakyat.com yang berjudul Kemenkes Sebut Vaksin Cacar Masih Efektif Cegah Penularan Virus Cacar Monyet.
Dilansir dari laman Kemenkes, vaksin cacar merupakan vaksin pertama yang berhasil memberikan perlindungan dalam tubuh terhadap serangan infeksi virus patogen.
Vaksin ini ditemukan oleh seorang dokter asal Inggris, Edward Jenner pada 1776.
Indonesia kini menjadi salah satu negara yang dikategorikan bebas dari cacar terhitung sejak 1980.
Predikat itu tidak lepas dari program imunisasi yang dilaksanakan secara masif sejak 1956.
Baca Juga: Artis dan Seniman Bersatu Menuntut Israel Bertanggung Jawab Terhadap Pembunuhan Shireen Abu Akleh
Mohammad Syahril juga mengatakan bahwa penggunaan vaksin khusus untuk cacar monyet merupakan kewenangan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dilansir dari keterangan WHO, nama cacar monyet disebabkan oleh virusnya yang pertama kali ditemukan pada hewan monyet pada tahun 1958.
Namun pada tahun 1970, kasusnya ditemukan pula pada manusia pertama kali di Republik Demokratik Kongo.
Artikel Terkait
Anaknya Meninggal Setelah di Vaksin COVID-19, Keluarga Hanya Bisa Pasrah
Omicron Sinyal Akhir Sebuah Pandemi
Covid-19 Di Indonesia Akan Menjadi Endemi. Bamsoet: Jangan Tergesa-gesa
Setelah Pandemi Menjadi Endemi, Melihat Kemampuan Indonesia
Terkena COVID Secara Berulang, Apakah Gejalanya Menjadi Ringan?
Korea Utara Sadar Pentingnya Vaksin Covid-19 Saat Negara Lain Siap Untuk Menjalani Endemi Covid-19