Peluang dan Tantangan UMKM Indonesia di 2024

Bingkai Nasional - Berdasarkan data 2023 jumlah UMKM di Indonesia sejumlah 65,5 juta, menyerap 97% total angkatan kerja, dan menghimpun 60% dari total investasi di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri UMKM telah menjadi tulang punggung mikro ekonomi di Indonesia.

Dinamika ekonomi global dan perkembangan teknologi di 2024 menjanjikan peluang yang besar bagi pelaku usaha UMKM untuk lebih berkembang, di sisi lain juga membawa tantangan baru yang perlu dihadapi.

Baca Juga: Pajak Mendukung Pertumbuhan UMKM, Tarif Pajak Khusus UMKM Tetap Berlaku 0,5% di 2024

Peluang UMKM 2024

Peningkatan Akses Teknologi

Akses internet yang semakin meluas dan penetrasi smartphone yang tinggi membuka pintu bagi UMKM untuk terhubung dengan pasar yang lebih luas, baik lokal maupun global.

E-Commerce dan Marketplace

Platform e-commerce menjadi saluran penjualan yang menjanjikan bagi UMKM untuk menjangkau konsumen secara lebih efisien.

Kolaborasi dengan platform besar juga memberi kesempatan untuk memperluas jangkauan pasar.

Pemberdayaan Digital

Program-program pemberdayaan digital dari pemerintah dan lembaga non-pemerintah memberikan peluang bagi UMKM untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pemasaran.

Baca Juga: 9 Tips Cermat UMKM Sukses di 2024

Inovasi Produk dan Layanan

UMKM yang mampu berinovasi dalam produk dan layanan mereka memiliki peluang besar untuk memenangkan persaingan pasar dan menarik minat konsumen yang semakin cerdas dan kritis.

Kolaborasi dan Kemitraan

Kerjasama antar-UMKM atau dengan perusahaan besar dapat membuka pintu untuk pertumbuhan bersama, dengan saling memanfaatkan keahlian dan sumber daya yang dimiliki.

Tantangan UMKM 2024

Tantangan Kondisi Global

Krisis ekonomi global membayangi ekonomi Indonesia, cuaca ekstrim, harga pangan yang di perkirakan semakinmeningkat menjadi tantangan global yang perlu disikapi oleh pelaku UMKM.

Pelaku UMKM perlu meningkatkan efisiensi proses bisnisnya untuk dapat bertahan dalam kondisi ini.

Rencana dan keputusan bisnis berdasarkan data perlu di tingkatkan oleh para pelaku UMKM. Selain itu efisiensi biaya dan proses usaha dengan otomaitsasi dapat membantu umkm menjalankan usaha lebih sehat.