Baca Juga: India Kembali Luncurkan Serangan Terhadap Pakistan, Konflik Kian Memanas
Menanggapi penjelasan panjang lebar dari Dedi Mulyadi, Natalius Pigai menyambut inisiasi tersebut dengan positif.
"Ya kalau saya, dari kami tentunya mendukung lah (pendidikan yang dibuat Gubernur Jabar)," respons Natalius Pigai ke Dedi Mulyadi.
Menteri HAM menegaskan bahwa apa yang dilakukan Dedi Mulyadi mengirim anak bermasalah ke barak TNI itu tidak ada pelanggaran HAM.
Baca Juga: Mencuat Kabar Madrasah dan Pondok Pesantren Bakal Dihapus dalam RUU Sisdiknas, DPR Beri Penjelasan
"Gak ada itu dari sisi HAM bertentangan. Sama sekali gak ada," tegas Pigai.
"Yang tidak boleh itu biasanya di siswanya dipukul, dicubit. Nah sekalipun pendisiplinan kalau sudah dipukul, seperti yang kemarin saya sampaikan, itu cara-cara nenek moyang," sambungnya.
Natalius Pigai juga menyambut baik apabila ke depannya Kementerian HAM diikut sertakan dalam program yang dibuat KDM tersebut.
Baca Juga: Spesifikasi Realme GT 6, HP Flagship di Harga Rp 10 Jutaan
"Saya meyakini kita udah coba aja dulu. Nanti kalau ada porsi kepada Kementerian HAM untuk memantau sekali-kali," jelasnya.
Bahkan lebih lanjut, Pigai menilai apabila Jawa Barat berhasil, program pendisiplinan dan bela negara ini akan dilakukan masif di seluruh Indonesia.
"Tapi kita uji coba dulu, nanti kalau Jawa Barat sukses nanti Kementerian HAM dan Mendikdasmen supaya dilakukan masif di seluruh Indonesia," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Kembali Lakukan Gebrakan Baru, Kini akan Ada Sekolah Pengembangan Bakat di Jawa Barat
HMI Cabang Indramayu Soroti Temuan Kasus Dugaan Pungli di Universita Wiralodra, Desak Pihak Kampus untuk Usut Tuntas
LBH dan Wali Murid Kompak Kritik Dedi Mulyadi, Sebut Barak TNI Bukan Solusi untuk Pendidikan Anak Bermasalah
Mencuat Kabar Madrasah dan Pondok Pesantren Bakal Dihapus dalam RUU Sisdiknas, DPR Beri Penjelasan
DPRD Kota Bandung Lempar Kritik untuk KDM, Kirim 'Anak Nakal' ke Barak TNI Disebut Tak Sesuai Kaidah Hukum