Polemik Pendidikan Anak Bermasalah di Barak TNI Tuai Pro Kontra, Kak Seto Langsung Turun ke Lokasi

photo author
- Minggu, 11 Mei 2025 | 14:45 WIB
Kak Seto Berkunjung Langsung ke Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Bandung Barat (Instagram disdikjabar)
Kak Seto Berkunjung Langsung ke Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Bandung Barat (Instagram disdikjabar)

BINGKAINASIONAL.COM - Upaya Dedi Mulyadi kirim anak bermasalah ke barak TNI terus menjadi sorotan.

Sejumlah kritik dan masukkan mewarnai kebijakan baru Dedi Mulyadi untuk mendisiplinkan anak barmasalah di Jawa Barat.

Banyak yang menghawatirkan pendidikan anak di barak TNI itu dapat mengganggu hak perlindungan bagi anak.

Baca Juga: Apresiasi Langkah KDM, Pendidikan Anak Bermasalah di Barak TNI Bakal Diterapkan Secara Nasional

Terbaru ini, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi atau biasa disapa Kak Seto ikut memantau kegiatan pembinaan anak bermasalah di barak TNI.

Kak Seto bersama Dedi Mulyadi langsung mengunjungi Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Bandung Barat, pada Minggu 11 Mei 2025.

Ia menilai bahwa program Pendidikan Karakter Panca Waluya yang digagas Dedi Mulyadi itu tidak melanggar prinsip perlindungan terhadap anak.

Baca Juga: DPRD Kota Bandung Lempar Kritik untuk KDM, Kirim 'Anak Nakal' ke Barak TNI Disebut Tak Sesuai Kaidah Hukum

"Sering banyak orang salah sangka, meski ada unsur pendidikan oleh militer, tapi tetap menggunakan bahasa anak dan memenuhi hak-hak anak," tutur Kak Seto sebagaimana dilansir dari akun Instagram @disdikjabar yang diposting pada Minggu, 11 Mei 2025.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia itu mengklaim, pendidikan karakter yang dikawal dengan baik akan berdampak positif bagi anak-anak.

"Hak untuk tumbuh dan berkembang, mendapatkan perlindungan, didengar suaranya, bahkan ada cek kesehatan, dan psikologi," tungkas Kak Seto.

Baca Juga: Mencuat Kabar Madrasah dan Pondok Pesantren Bakal Dihapus dalam RUU Sisdiknas, DPR Beri Penjelasan

Sebelumnya, ada juga yang menghawatirkan program Pendidikan Karakter Panca Waluya tersebut berpotensi melanggar HAM.

Namun hal demikian dibantah oleh Menteri HAM, Natalius Pigai saat Dedi Mulyadi berkunjung ke Kantor Kementerian HAM.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Mugni

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X