DPR Minta Pemerintah Pastikan Kelayakan Moda Transportasi Jelang Puncak Mudik Lebaran 2025

BINGKAINASIONAL.COM - Anggota Komisi V DPR RI Irine Yusiana Roba Putri meminta pemerintah memastikan kelayakan transportasi angkutan pemudik Lebaran 2025.

Moda transportasi juga ikut menjadi sorotan dari Irine Yusiana menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025. terlebih diprediksi terjadi lonjakan penumpang kapal penyeberangan hingga 50 persen.

Menurutnya, pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan keamanan kapal yang digunakan untuk mudik Lebaran 2025.

Baca Juga: Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Legislator Rajiv Bagi-Bagi Sembako di Bandung Jelang Lebaran

"Kapal laut menjadi salah satu pilihan utama bagi pemudik, terutama di wilayah kepulauan dan daerah yang tidak terhubung dengan infrastruktur jalan yang memadai. Pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan kapal yang digunakan dalam kondisi layak, aman, dan nyaman bagi para penumpang," ungkapnya, dikutip 26 Maret 2025.

Menurut catatan dari Kemenhub, pergerakan orang pada musim mudik Lebaran 2025 mulai melonjak pada H-9 atau 23 Maret 2025.

Lonjakan tersebut khususnya terjadi di dua moda transportasi yakni kereta api dan feri yang mengalami kenaikan di atas 50 persen.

Baca Juga: Catat ! 8 Tips Buka Puasa Nyaman Saat Mudik Lebaran.

Pemerintah juga memprediksi puncak arus mudik Lebaran pada tahun ini akan terjadi H-3 atau 28 Maret 2025.

Menurut Irine, lonjakan penumpang menjelang Lebaran sering kali menyebabkan kapal kelebihan kapasitas dalam mengangkut pemudik.

"Tentunya ini meningkatkan resiko keselamatan, terutama jika tidak ada pengawasan ketat terhadap jumlah penumpang dan muatan," lanjutnya.

Baca Juga: Resep Bebek Gulai Kurma Khas Aceh untuk Hidangan Lebaran

Kualitas kapal juga menurut Irine penting untuk dilihat, kondisi kapal yang tidak mendapatkan perawatan optimal dapat menyebabkan kendala teknis di tengah perjalanan.

Bahkan menurutnya meskipun sudah ada regulasi terkait kelayakan kapal, namun implementasi di lapangan seringkali kurang maksimal.