Rumor Pertemuan Lanjutan Prabowo-Megawati, Ketua MPR Ungkap Ada Sesuatu yang Baik

BINGKAINASIONAL.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan peluang tentang rencana pertemuan lanjutan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri.

Ketua MPR RI tersebut menilai jika pertemuan lanjutan Prabowo dengan Megawati terjadi, itu merupakan sesuatu yang baik.

"Jadi saya tidak mengikuti tentang pembicaraan kedua hal tersebut dari kedua beliau. Tapi saya kira, jika terjadi, itu adalah sesuatu yang baik," kata Muzani di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 17 April 2025.

Baca Juga: Cegah Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, DPR minta Pelayanan Kesehatan Ditingkatkan

Namun, Muzani mengaku bahwa dirinya tidak bisa memastikan apakah pertemuan yang sempat terjadi itu akan ada lanjutannya atau tidak.

Muzani mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui apakah pertemuan akan dilaksanakan di kediaman Megawati lagi atau di tempat lain.

"Belum tahu, kita terus terang belum tahu. Belum mendalami dan belum mengikuti perkembangan setelah mengikuti pertemuan di tanggal itu," ujarnya.

Baca Juga: Penyidikan Kasus Dokter Kandungan di Garut Berlanjut, Korban Diduga Bisa Mencapai 100 Orang

Menurut Muzani, pertemuan antara kedua tokoh tersebut sangat baik dilakukan untuk kepentingan nasional.

Pertemuan tersebut lanjut Muzani bisa melahirkan solusi dari berbagai permasalahan yang sedang terjadi di dalam negeri.

"Pertemuan antara kedua pemimpin saya kira baik. Karena Presiden Prabowo perlu pandangan dari berbagai macam tokoh untuk memberikan literasi bagi kepemimpinan beliau," ungkap Muzani.

Baca Juga: Usai Viral Kasus Dokter di Garut, Polda Jabar Tegaskan Komitmen Berantas Pelecehan Seksual

Terlebih lagi, Megawati merupakan presiden RI kelima. Sehingga menurut Muzani,  pengalaman Megawati dalam memimpin bangsa ini sangat diperlukan untuk mengelola negara yang besar.

"Apalagi Bu Mega pernah menjadi Presiden Republik Indonesia yang kelima, sehingga pengalaman beliau tentu saja perlu untuk didengarkan, bagaimana mengelola bangsa dan negara yang besar," ujar Muzani.