Usut punya usut, perusahaan tersebut disinyalir akan dikuasai dan dioperasikan oleh investor AS, namun rencana itu tertunda setelah China secara resmi menolak untuk menyetujuinya.
Terlebih saat itu, penolakan muncul tidak lama setelah Trump mengumumkan kebijakan tarif tinggi untuk sejumlah produk impor dari China.***
Artikel Terkait
Bahlil Lahadalia Sebut Indonesia dan China Saling Melengkapi pada Kerja Sama Industri Baterai Kendaraan Listrik
Kabar Gembira! Pekerja Migran Kini Bisa Ajukan KUR Tanpa Jaminan Hingga Rp100 Juta
Sebanyak 9.000 Karyawan Microsoft Kena PHK, Efisiensi Besar untuk Dorong Investasi AI
Perusahaan Produsen Makanan Del Monte Foods Ajukan Kebangkrutan, Tertekan Utang dengan Nilai Fantastis
Rumitnya Izin Usaha Masih Jadi Penghambat, RI Sempat Kehilangan Potensi Investas Senilai Rp2000 Triliun