BINGKAINASIONAL.COM - UIN Sunan Gunung Djati Bandung terus menunjukan komitmennya dalam memberikan layanan pendidikan yang inklusif.
Kali ini, UIN Bandung memfasilitasi pelaksanaan Seleksi Sistem Elektronik (SEE) UM PTKIN 2025 bagi peserta berkebutuhan khusus.
Sebelumnya, Ketua Panitia Nasional UM PTKIN 2025, Masnun Tahir menegaskan bahwa penyelenggaraan UM PTKIN 2025 memiliki komitmen kuat terkait prinsip inklusivitas dan aksesibilitas.
Panitia memastikan seluruh peserta termasuk penyandang disabilitas dapat mengikuti ujian dengan lancar, aman dan nyaman.
Baca Juga: Top 3 Program Studi Paling Diminati di UIN Bandung pada Jalur UM PTKIN 2025
Seleksi tersebut tidak hanya berfokus pada aspek akademik, namun juga mengedepankan nilai keadilan sosial dan keberagaman.
“Sejak awal kami memberikan perhatian khusus kepada peserta difabel. Tidak hanya menyusun sistem ujian yang berkualitas, tetapi juga memastikan semua pihak memiliki kesempatan yang sama meraih cita-citanya. Oleh karena itu, seluruh panitia lokal diinstruksikan menyiapkan sarana dan prasarana yang ramah difabel,” ujar Masnun Tahir, dilansir dari laman uinsgd.ac.id.
Rektor UIN Bandung, Rosihon Anwar memantau secara langsung jalannya ujian untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan peserta termasuk peserta difabel.
Baca Juga: 83.235 Peserta Ikuti UMPTKIN 2025, Kemenag Minta Agar SSE Berjalan Lancar Saat Pelaksanaan Ujian
Salah satu peserta berkebutuhan khusus, Ananda Rasya Moppang Doli Harahap yang mengalami tuna daksa, mengikuti SEE UM PTKIN 2025 dengan penuh semangat.
Rosihon Anwar menegaskan bahwa keikutsertaan Ananda Rasya menunjukan komitmen UIN Bandung dalam menyediakan akses pendidikan setara bagi semua kalangan.
“Kami berkomitmen memberikan fasilitas terbaik bagi seluruh calon mahasiswa, termasuk peserta berkebutuhan khusus. Karena pendidikan adalah hak semua orang," kata Rosihon.
Ia menegaskan bahwa UIN Bandung akan terus menjadi kampus yang memberikan kesempatan yang adil bagi siapapun.
Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan spirit rahmatan lil alamin, yaitu memberikan kebermanfaatan yang seluas-luasnya.
Artikel Terkait
Teladani Nabi Ibrahim dan Ismail, Dedi Mulyadi: Anak-Anak Jangan Dulu Bikin Akun Medsos
Dedi Mulyadi Dapat Kritik Pedas dari Warga Bekasi, Sebut Program Barak Militer Tak Punya Dasar Hukum yang Jelas
Dedi Mulyadi Angkat Suara Terkait Aduan Orang Tua Siswa ke Bareskrim Soal Pendidikan di Barak Militer
Top 5 PTKIN Terfavorit di Jalur UM-PTKIN 2025, UIN Bandung Peringkat Berapa?
Sangkal Pemikiran Warga Soal Pendidikan Militer, Dedi Mulyadi Sebut Sekolah Kebangsaan Didik Psikologis Siswa