KDM Sebut Ada Pihak Mencoba Buat Framing Buruk untuk Dirinya, Singgung Pejabat yang Pakai Uang Negara

photo author
- Sabtu, 17 Mei 2025 | 19:10 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (jabarprov)
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (jabarprov)

BINGKAINASIONAL.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melontarkan pernyataan yang menohok melalui unggahan di media sosialnya.

Dedi Mulyadi menyebut ada pihak yang mencoba mencoba mengkonstruk persepsi publik bahwa dirinya hanya sekedar pencitraan saja.

"Ada yang menarik dalam kehidupan sosial politik hari ini. Yaitu saya dalam setiap waktu ada kekuatan yang terus memframing bahwa saya melakukan pencitraan," ujar Dedi Mulyadi dikutip dari unggahan Instagram pribadinya @dedimulyadi71, Sabtu 17 Mei 2025.

Baca Juga: Protes Terhadap Sikap Dedi Mulyadi, Fraksi PDI Perjuangan Walk out di Rapat Paripurna DPRD Jabar

Framing yang mengarahkan Dedi Mulyadi hanya sekedar pencitraan terebut menurutnya dilakukan oleh buzzer dan media.

Bahkan Dedi Mulyadi juga menyinggung soal kemungkinan buzzer dan media tersebut dibayar dengan menggunakan uang negara.

"Framing dilakukan oleh media dan oleh buzzer. Pertanyaannya adalah, buzzer dan media memframing saya itu dibayar sama siapa coba?" ucap Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Grup Fantasi Sedarah Diblokir, Langkah Tegas KemKomdigi Tangkal Penyimpangan

"Bayarnya pake uang pribadi atau pake uang negara?" tanya pria yang akrab disapa KDM tersebut.

Kemudian Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa dirinya sampai hari ini eksis di media sosial atau membangun citra publiknya menggunakan dana pribadi.

Ia menjelaskan hingga hari ini hanya mengandalkan chanel YouTube yang kebetulan memiliki banyak penggemar.

Baca Juga: Luna Memilih Fokus Dulu Menikmati Masa Pernikahan, Belum Tepikir Punya Momongan

"Saya sampai hari ini tidak pernah menggunakan uang negara untuk kehidupan sosial pribadi saya. Saya hanya menggunakan chanel yang saya miliki yang secara kebetulan chanel ini diminati oleh masyarakat," jelasnya.

Gubernur Jawa Barat itu pun mengungkap ada beberapa pejabat publik yang berkemungkinan membayar media dan buzzer menggunakan uang negara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Mugni

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X