BINGKAINASIONAL.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menanggapi kritik publik terkait perubahan nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Ihsan menjadi RSUD Welas Asih.
Ia menegaskan perubahan nama tersebut bukan merupakan antipati terhadap Islam, melainkan bagian dari penataan ulang identitas rumah sakit yang saat ini dikelola sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Assalamualaikum warga Jabar, sehat, bahagia. Hari ini saya sangat bahagia karena banyak pengamat, aktivis, entah influencer atau buzzer, yang rata-rata berdomisili di Jakarta, memberikan otokritik terhadap kebijakan Pemprov Jabar," kata Dedi Mulyadi, dikutip dari unggahan media social pribadinya pada Jumat 4 Juli 2025.
Baca Juga: Viral Istri Menteri UMKM Minta Fasilitas untuk Tour Eropa, Netizen Langsung Lontarkan Komentar Pedas
Menurut Dedi, otokritik tersebut merupakan sebuah perhatian yang menunjukkan kecintaan terhadap Jawa Barat, bahkan mungkin mereka memiliki keinginan untuk menjadi bagian dari warga Jabar.
Meski begitu, Dedi menyayangkan soal narasi yang menyudutkan dirinya, seolah anti Islam hanya karena mengubah nama rumah sakit Al-Ihsan.
"Yang ramai dikritisi adalah perubahan nama dari RS Al-Ihsan menjadi RS Welas Asih. Padahal, Al-Ihsan artinya kebaikan, sedangkan Welas Asih dalam bahasa Arab berarti ar-Rahman ar-Rahim. Dua-duanya indah dan spiritual," tuturnya.
Baca Juga: Ramuan Tradisional dari Bunga Kenanga dan Daun Sirih untuk Atasi Depresi dan Stres
Kemudian Dedi Mulyadi mengungkit soal ketidakkonsistenan Sebagian pihak yang sebelumnya diam kala nama 'Al-Ihsan' digunakan dalam konteks korupsi, tapi kini malah gencar mengkritik perubahan nama.
"Pertanyaan saya, kenapa saat nama Al-Ihsan yang sangat sakral itu digunakan dalam tindak pidana korupsi, para aktivis atau orang-orang yang sangat mencintai agama itu kok diam saja waktu itu ya?" tanyanya.
Dedi menegaskan bahwa yang terpenting adalah peningkatan mutu pelayanan Kesehatan di rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Hasto Dituntut 7 Tahun Penjara, PDIP Sebut Mega Belum Ada Rencana Ganti Sekjen
"Menggunakan nama-nama yang indah harus seiring dengan kualitas layanan yang baik. Apalagi jika namanya sakral, maka pelayanannya harus mencerminkan kesakralan dan spiritualitas," pungkasnya.***
Artikel Terkait
GWM ORA 03 Resmi Meluncur di Indonesia dengan Harga Terjangkau, Mini Cooper Listrik?
Datangkan Rui Rampa, Barisan Pertahanan Semen Padang FC Makin Kokoh Jelang Liga 1 2025/2026
Persijap Jepara Bikin Gebrakan Baru, Datangkan Kiper Berpengalaman Asal Brasil yang Pernah Berkiprah di Liga Portugal
UIN Bandung Rilis Jadwal Daftar Ulang Bagi yang Lulus Jalur UM PTKIN 2025, Simak Informasi Selengkapnya
Komisi X Usulkan Kerja Sama Sekolah Negeri dengan Swasta dalam SPMB untuk Mengatasi Ketimpangan Kuota Sekolah