Wacana Pemekaran Provinsi Jawa Barat Kian Menyeruak, Begini Tanggapan Dedi Mulyadi

photo author
- Sabtu, 5 Juli 2025 | 14:33 WIB
Wacana Pemekaran Provinsi Jawa Barat Kian Menyeruak, Begini Tanggapan Dedi Mulyadi
Wacana Pemekaran Provinsi Jawa Barat Kian Menyeruak, Begini Tanggapan Dedi Mulyadi

BINGKAINASIONAL.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi angkat suara terkait wacana pemekaran Provinsi Jawa Barat yang akhir-akhir ini kian menyeruak.

Dedi Mulyadi dengan tegas menolak wacana pemekaran tersebut yang akan menjadi lima provinsi baru.

Menurut Dedi, pemekaran bukan prioritas dan masih terkendala moratorium pemekaran daerah.

Baca Juga: Honor Luncurkan MagicPad 3, Tablet Gahar dengan Chipset Snapdragon 8 Gen 3

"Itu wacana yang tidak mungkin direalisasikan. Kenapa? Pertama ada moratorium yang tidak mungkin dibangun provinsi baru," kata Dedi Mulyadi dalam sebuah keterangan, Sabtu 5 Juli 2025.

Kemudian pria yang akrab dengan sapaan Kang Dedi Mulyadi alias KDM itu mengungkapkan bahwa pembentukan provinsi baru bukan Langkah yang mendesak.

Mengingat, anggaran akan lebih difokuskan kepada pembangunan infrastruktur, Pendidikan, Kesehatan, dan pelayanan publik.

Baca Juga: Ono Surono Angkat Suara Terkait Kebijakan Dedi Mulyadi Ubah Nama Rumah Sakit Al-Ihsan Jadi RSUD Welas Asih

"Yang urgen hari ini anggaran kita ini dimanfaatin pembangunan jalan, sekolah, irigasi, puskesmas, rumah sakit, sarana prasarana pelayanan publik. Itu yang lebih urgen bukan provinsi baru," ujarnya.

Selain itu, KDM juga menyebut bahwa warga lebih membutuhkan rumah sakit daripada pemekaran provinsi.

"Rakyat Jawa Baratnya hari ini butuh jalan baru, butuh sekolah baru, butuh rumah sakit baru, butuh puskesmas baru, butuh layanan pemerintah yang baru dan terbarukan," pungkasnya.

Baca Juga: Rumitnya Izin Usaha Masih Jadi Penghambat, RI Sempat Kehilangan Potensi Investas Senilai Rp2000 Triliun

Sebagai informasi tambahan, sebelumnya telah beredar wacana lima provinsi baru pemekaran dari Provinsi Jawa Barat.

Di antaranya Provinsi Sunda Pakuan, Sunda Taruma, Sunda Caruban, Sunda Priangan, dan Sunda Galuh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aria Gumilar

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X