BINGKAINASIONAL.COM - Presiden Prabowo Subianto akan menerapkan skema impor non-kuota untuk produk-produk yang belum mampu diproduksi dalam negeri.
Anggota Komisi IV DPR RI, Riyano menyambut positif kebijakan tersebut. Ia menilai kebijakan Prabowo itu merupakan langkah strategis dalam membangun fondasi ekonomi.
Riyano menilai kebijakan tersebut memberikan ruang keadilan untuk para pelaku usaha kecil agar bisa meningkatkan kapasitas usahanya secara lebih inklusif.
“Kebijakan Prabowo tentang non-kuota ini memberikan ruang keadilan dan kebersamaan untuk usaha kecil mewujudkan Astacita nasional. Kebijakan ini harus disambut oleh semua pihak,” ujar Riyono, melansir dari laman resmi DPR RI, pada Selasa, 15 April 2025.
Riyano mengingatkan seluruh jajaran pemerintahan Kabinet Merah Putih untuk bisa menerjemahkan kebijakan Prabowo tersebut secara akurat dalam praktik teknisnya.
“Kecepatan dan ketepatan menerjemahkan kebijakan Presiden sangat penting untuk memberikan perlindungan kepada petani, nelayan, dan juga produk lokal yang sudah eksis tanpa adanya gangguan dari produk impor,” tambahnya.
Baca Juga: Nilai Rupiah Kembali ke Angka Rp16.700, DPR Apresiasi Langkah BI
Prabowo sendiri menekankan bahwa kebijakan impor non-kuota ini dirancang untuk menyederhanakan birokrasi, menciptakan ekosistem usaha yang sehat serta mendorong penciptaan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Riyano menekankan kepada seluruh jajaran pemerintahan bisa mendukung penuh arah kebijakan Prabowo demi mencegah kerugian politik maupun ekonomi di masa mendatang.
“Menteri jangan sampai tidak siap menerjemahkan keputusan Prabowo. Kebijakan yang bagus tapi teknis tidak bisa diterjemahkan akan membuat kerugian bagi Presiden,” ujarnya.
Riyano juga menyebut bahwa kebijakan Prabowo tersebut bisa memberantas praktik rente impor dan pembentukan kartel yang selama ini merugikan negara sampai triliunan rupiah.
“Kebijakan ini sangat tepat untuk menghapus rente impor dan mengatasi kartel. Tapi jangan sampai kebijakan yang bagus ini gagal diimplementasikan karena kementerian tidak siap,” tegasnya.***
Artikel Terkait
Trump Usulkan Negosiasi Dengan Cina, Memilih Jalan Damai untuk Tarif Impor?
Para Menteri Ekonomi ASEAN Sikapi Tarif Impor AS, Begini Isi Pembahasannya
Pemerintah Indonesia dan Turki Dorong Kerja Sama Perdagangan dan Ekonomi, Airlangga: Sangat Penting Dilakukan
Presiden Prabowo Bawa Kabar Baik dari Qatar, 2 Miliar Dolar AS Bakal Masuk ke BPI Danantara
Nilai Rupiah Kembali ke Angka Rp16.700, DPR Apresiasi Langkah BI