Tepis Kabar Kerusakan Lingkungan di Raja Ampat, Gubernur Papua Barat Daya Sebut Pulau Gag Tak Tercemar

photo author
- Minggu, 8 Juni 2025 | 14:22 WIB
Potret Aktivitas Pertambangan Nikel di Pulau Gag Raja Ampat (Tangkapan Layar YouTube Greenpeace Indonesia)
Potret Aktivitas Pertambangan Nikel di Pulau Gag Raja Ampat (Tangkapan Layar YouTube Greenpeace Indonesia)

BINGKAI NASIONAL - Gubernur Papua Barat, Elisa Kumbu buka suara soal hebohnya aktivitas tambang nikel di Raja Ampat yang diduga merusak ekosistem.

Sebelumnya, publik dihebohkan dengan aktivitas tambang di beberapa pulau di Raja Ampat, salah satunya aktivitas PT Gag Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat.

Elisa Kumbu sendiri justru menepis kabar kerusakan lingkungan akibat pertambangan yang dilakukan oleh PT Gag Nikel.

Baca Juga: Legalisasi Kasino Dianggap Membuka Peluang Industri Judi, DPR RI Beri Saran Optimalkan Sumber Daya Alam

Hal demikian diungkapkannya setelah melakukan peninjauan bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia pada hari Sabtu, 7 Juni 2025.

Dalam konferensi pers, Elisa Kumbu menyebut kondisi perairan di Pulau Gag masih bagus tidak berwarca coklat seperti yang disampaikan dalam video viral.

"Tadi kita sampai Pulau Gag, dari video yang rame itu kan, laut itu kan coklat, ya. Tapi tadi ke sana biru (air laut)," ujarnya kepada wartawan Sabtu 7 Juni 2025.

Elisa Kumbu juga menegaskan bahwa aktivitas tambang PT Gag Nikel sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Baca Juga: PKS Mengaku Terbuka dengan Usulan Pemakzulan Wapres Gibran, Asalkan...

Ia menuturkan bahwa aktivitas tambang di sana tetap memperhatikan proses reboisasi dan reklamasi sebagai bagian dari tanggung jawab mereka menjaga lingkunga.

"Kerjanya dia (perusahaan) sudah eksplorasi, sudah direboisasi sampai reklamasi. Kewajiban itu sudah dipenuhi," jelasnya.

Lebih jauh, Kambu menyimpulkan bahwa tuduhan soalkerusakan lingkungan di Pulau Gag tidak berdasar.

"Jadi, pemberitaan itu adalah hoaks. Kita pastikan video itu bukan dari Pulau Gag, mungkin dari tempat lain. Mereka ambil di mana kita tidak tahu," ungkapnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Mugni

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X