Satu Keputusan Trump Buat Rupiah Langsung Menguat dan Bursa Meledak Hijau!

BINGKAINASIONAL.COM - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fauzi Amro berikan tanggapan positif terkait kebijakan baru yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang penundaan penerapan tarif impor.

Menurut Fauzi Amro, kebijakan yang dikeluarkan Donald Trump merupakan angin segar bagi pasar global yang baru-baru ini diliputi ketidakpastian.

Penundaan penerapan kebijakan tarif impor yang dilakukan Donald Trump langsung berdampak pada indeks saham di bursa AS dan Asia.

Baca Juga: Penerimaan Cukai Terganggu! Pemerintah Tindak Tegas Peredaran Rokok Ilegal

"Ini keputusan yang patut diapresiasi karena membawa efek positif terhadap stabilitas pasar global," ungkap Fauzi, dikutip 12 April 2025.

Fauzi menyebut, pengenaan tarif impor tersebut langsung disambut baik oleh pelaku pasar dengan indeks saham di bursa AS dan Asia serta BEI yang kembali ke zona hijau.

Selain itu, pasar kripto yang belakangan cenderung volatil juga menunjukan tren kenaikan akibat dari penundaan tarif impor tersebut.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini, Antam 24 Karat Naik Jadi Rp 1,9 Juta per Gram

"Rupiah hari ini juga menguat di kisaran Rp.16.775 - Rp.16.870. Ini jelas dipengaruhi oleh faktor global, salah satunya penundaan tarif dari Presiden Trump. Kebijakan ekonomi yang lebih moderat dan terbuka bisa memulihkan kepercayaan pelaku pasar," lanjutnya.

Menurut politisi partai NasDem ini, Indonesia harus memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat daya saing ekspor dan menjaga stabilitas sektor keuangan.

Ia berkomitmen bahwa Komisi XI DPR RI akan terus memantau keberlangsungan ekonomi global serta mendorong kebijakan fiskal yang adaptif.

Baca Juga: Tak Berkutik dengan Serangan Balik China, AS Ajak Berdamai?

"Momentum seperti ini harus dimanfaatkan secara maksimal. Kita harus siap dengan kebijakan yang responsif dan menjaga optimisme di tengah tantangan ekonomi dunia," tutupnya.

Selain itu DPR juga mendukung upaya negosiasi yang akan dilakukan Presiden Prabowo untuk mencegah kenaikan tarif impor yang diberlakukan AS.