BINGKAINASIONAL.COM - Sekertaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana secara resmi menutup Posko Nasional untuk periode Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 2025.
Penutupan ini dilangsungkan di Kantor Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Jakarta pada 11 April 2025 lalu.
Posko yang beroperasi selama 26 hari, sejak 17 Maret hingga 11 April 2025 ini berhasil dilaksanakan dengan lancar, aman dan terkendali.
Baca Juga: Tak Berkutik dengan Serangan Balik China, AS Ajak Berdamai?
Dadan turut menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh elemen yang terlibat dalam penjagaan pasokan energi selama Ramadhan dan Lebaran.
"Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah bekerjasama dengan baik dalam menjaga kelancaran pasokan energi selama Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini," ujarnya, dikutip 12 April 2025.
Dadan juga memberikan penghargaan khusus kepada BPH Migas sebagai Ketua Posko, beserta seluruh jajaran sektor energi di lingkungan Kementerian ESDM yang telah menunjukkan kerja sama yang baik.
Baca Juga: Sinergi Global: Indonesia dan Prancis Dorong Revolusi di Sektor Transportasi
Kehadiran posko ini merupakan bentuk komitmen nyata dari pemerintah dalam menjamin ketersedian energi bagi masyarakat di berbagai momen.
Lebih lanjut Dadan mengungkapkan bahwa keberhasilan dari posko ini merupakan hasil dari kerja keras dan sinergi dari berbagai elemen.
Berdasarkan laporan Kepala BPH Migas, Erika Retnowati bahwa selama masa posko, BPH Migas dan Pertamina telah menyiapkan 125 Terminal BBM, 7.746 SPBU dan 70 Depot Pengisian Udara (DPPU).
Baca Juga: DPR Membuat Gerakan Stop Impor untuk Dorong Kemandirian Bahan Baku Industri Pertahanan
Selain itu, posko juga telah menambah fasilitas pendukung di sejumlah wilayah yang memiliki permintaan tinggi terhadap pasokan energi.
Kemudian di ketenagalistrikan, pasokan juga terjaga dengan baik dengan beban puncak nasional yang mencapai 44.639 MW.
Artikel Terkait
Heran dengan Kebijakan Trump, Sri Mulyani Sebut Kenaikan Tarif Impor AS Tak Masuk Akal
Negosiasi Tidak Berjalan Mulus, DPR Desak Pemerintah Tempuh Jalur WTO
Tak Kena Tarif Impor AS, Rusia Justru Beri Kritik Pedas Soal Risiko yang Bakal Terjadi
Adu Tarif China-AS Memanas, Dunia Siap-Siap Hadapi Ancaman yang Lebih Berbahaya
Alih-Alih Untung, Apindo Jateng Anggap Tarif Impor AS Justru Jadi Bumerang bagi Ekonomi Amerika Serikat