BINGKAINASIONAL.COM - Di tengah gejolak perdagangan global yang kian memanas, Indonesia perlu melakukan langkah-langkah strategis agar stabilitas ekonomi internal tetap kuat.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Dyah Roro Esti Widya Putri menjelaskan bahwa dalam menyikapi dinamika perdagangan saat ini, Presiden Prabowo Subianto berkomitmen terus bergerak maju melalui diplomasi, solidaritas regional dan diversifikasi jangka panjang.
Hal tersebut Roro sampaikan saat seminar bertemakan 'New Geopolitical Context: Trade as an Opportunity for Stronger Indonesia-EU Ties' dalam kerja sama Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).
Baca Juga: Bossman Mardigu dan Helmy Yahya Ditunjuk Sebagai Komisaris BJB, KDM: Mengedepankan Profesionalitas
Seminar tersebut dihadiri 60 peserta dari delegasi Parlemen Eropa dan anggota Indonesian Youth Diplomacy di Jakarta, Rabu 16 April 2025.
“Menyikapi dinamika perdagangan saat ini, Bapak Presiden Prabowo berkomitmen terus bergerak maju dengan strategi yang didasari diplomasi, solidaritas regional, dan diversifikasi jangka panjang; termasuk melalui I-EU CEPA,” kata Roro, dilansir dari laman resmi Kemendag, Jumat 18 April 2025.
menurut Roro, diversifikasi pasar ekspor Indonesia bukan hanya sebagai respons terhadap kebijakan tarif impor Presiden Donald Trump, namun juga sebagai kelanjutan strategi jangka panjang Indonesia memperluas akses pasar.
Baca Juga: Kebijakan Impor Non-Kuota: Ruang Keadilan Bagi Pelaku Usaha Kecil untuk Bangkit Lebih Kuat
Selain itu, diversifikasi jangka panjang ini juga dilakukan untuk meningkatkan ketahanan perdagangan dan meningkatkan penciptaan lapangan kerja.
Roro berharap I-EU CEPA dapat diselesaikan secepat mungkin, negosiasi tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun ini.
Diyakini I-EU CEPA akan menjadi perjanjian yang sangat bermanfaat bagi para pelaku usaha di kedua belah pihak dalam menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang.
Baca Juga: Nilai Rupiah Kembali ke Angka Rp16.700, DPR Apresiasi Langkah BI
“Kami sepakat bahwa I-EU CEPA tidak hanya berfungsi sebagai sebuah perjanjian, tetapi juga sebagai kemitraan strategis yang mencerminkan nilai-nilai kerja sama, pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan bersama. Selain itu, juga menghasilkan solusi yang saling menguntungkan bagi kedua kawasan,” ujar Roro.
Kedepanya Indonesia mengharapkan akses pasar Uni Eropa (UE) yang menguntungkan bagi produk utama Indonesia seperti minyak sawit kelapa, alas kaki, tekstil dan pakaian, kopi serta perikanan.
Artikel Terkait
Update Harga Emas Hari Ini, Antam Hampir Tembus Rp 2 Juta per Gram
Penerimaan Cukai Negara Turun, DPR Sebut Rokok Ilegal Jadi Sebab Utama
Pelambatan Ekonomi Jadi Ancaman, DPR Minta Penerapan Tarif AS Disikapi Hati-Hati
Para Menteri Ekonomi ASEAN Sikapi Tarif Impor AS, Begini Isi Pembahasannya
Pemerintah Indonesia dan Turki Dorong Kerja Sama Perdagangan dan Ekonomi, Airlangga: Sangat Penting Dilakukan